RELASI LOGIKA
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFs_8g_vKn44l3IyPJOIOeTv9bhTVUl-qMA_kbM896F7okSWoyo453jx8jveFJY3tioLUOT0IOepbkGWgrzbWinlnIg6D-0R5BLYfLWaRTQ4LeRIzCNm3HxBPsAzMREGJhMqx3NOTG4vQ/s320/UPGRADING-LOGIKA-DASAR-BERPIKIR-426x380.jpg)
Relasi LOGIKA
FUNGSI AND, FUNGSI OR,
DAN
FUNGSI NOT
Tujuan : Setelah
mempelajari Relasi Logik diharapkan dapat,
1. Memahami
aturan-aturan relasi logik untuk fungsi-fungsi dasar AND,
OR dan fungsi dasar NOT
2. Memahami
aturan-aturan relasi logik untuk fungsi NAND, NOR dan
fungsi EX-OR
3. Mampu merealisasikan
persamaan fungsi ke dalam gambar
rangkaian
4. Mampu memformulasikan
persamaan fungsi dari suatu gambar
rangkaian
5. Mampu menganalisa
keluaran dari suatu rangkaian yang di akibatkan
oleh kombinasi sinyal-sinyal
masukan
6. Mampu membuat tabel
kebenaran dari suatu permasalahan kontrol
sederhana
7. Mampu merealisasikan
tabel kebenaran ke dalam suatu rangkaian
logik
Prasyarat : Untuk
mempelajari Pembelajaran 2 diperlukan kegiatan dan kemampuan
seperti di bawah ini ,
1. Telah mengerjakan
latihan-latihan pada Pembelajaran 1.
2. Semua latihan
pada Pembelajaran 1 dijawab dengan Benar.
2.1. Relasi Logik
Informasi dalam bentuk
sinyal 0 dan 1 saling memberikan kemungkinan hubungan
secara logik. Fungsi
dasar relasi logik adalah: Fungsi AND, OR dan Fungsi NOT.
Disamping ketiga fungsi
dasar tersebut ada beberapa fungsi logik yang sering
digunakan yaitu : Fungsi
EXCLUSIV OR ( EX-OR ) dan Fungsi EQUIVALENCE. Di
dalam Elektronika
fungsi-fungsi logik di atas dinyatakan dalam Simbol, Tabel
Kebenaran, Persamaan
Fungsi dan Diagram Sinyal Fungsi Waktu.
Teknik Mikroprosessor 22
Relasi Logik 2.2. Operasi Logik 8 Bit
Mikroprosessor
beroperasi dengan data yang terdiri dari beberapa kombinasi antara
sinyal 0 ( Low ) atau
sinyal 1 ( High ).
Contoh
Data 8 Bit 1 0 0 1 1 1 0
1
2 2 7 0
Dengan bentuk data
seperti di atas mikroprosessor dapat melakukan operasi logik
secara paralel.
2.2.1. Fungsi AND
Pada gambar 2.1 di bawah
adalah fungsi AND yang dinyatakan dalam 4 pernyataan
yang sering dipakai
dalam Elektronika.
Simbol
X
A
B
Persamaan Fungsi
A B X
atau
AB X
∧ =
. =
Tabel Kebenaran
B A X
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Sinyal Fungsi
Waktu
0
1
A
t
0
1
B
t
0
1
X
t
Gambar 2.1 Fungsi
AND
Teknik Mikroprosessor 23
Relasi Logik Operasi AND adalah relasi antara paling sedikit 2 variabel masukan
dan sebuah
variabel keluaran. Pada
keluaran akan berlogika 1 jika semua masukannya secara
serentak juga berlogika
1. Relasi dari dua data A dan B untuk masing masing bit
dinyatakan dalam aturan
yang tertuang dalam tabel kebenaran.
Contoh
Selesaikan menurut
Fungsi AND 2 buah data 8 bit A = 1 0 1 0 0 1 0 1 dan
B = 1 0 0 1 1 1 0 1
Data A = 1 0 1 0 0 1 0 1
Data B = 1 0 0 1 1 1 0 1
Hasil A^B = 1 0 0 0 0 1
0 1
2.2.2. Fungsi OR
Simbol
X
A
B 1
Persamaan Fungsi
A B X
atau
AB X
∨ =
+ =
Tabel Kebenaran
B A X
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Sinyal Fungsi
Waktu
0
1
A
t
0
1
B
t
0
1
X
t
Gambar 2.2 Fungsi
OR
Teknik Mikroprosessor 24
Relasi Logik Gambar 2.2 adalah fungsi OR yang dinyatakan dalam 4 pernyataan.
Operasi OR
adalah relasi antara
paling sedikit 2 variable masukan dan sebuah keluaran. Pada
keluaran akan selalu
berlogika 1 jika salah satu inputnya berlogika 1
Contoh
Selesaikan menurut
Fungsi OR 2 buah data 8 bit A = 1 0 1 0 0 1 0 1 dan
B = 1 0 0 1 1 1 0 0
Data A = 1 0 1 0 0 1 0 1
Data B = 1 0 0 1 1 1 0 0
Hasil A v B = 1 0 1 1 1
1 0 1
2.2.3. Fungsi NOT (
Negation )
Pada gambar 2.3 di bawah
adalah fungsi NOT yang dinyatakan dalam 2 pernyataan.
Fungsi NOT mempunyai
satu masukan dan satu keluaran. Pada keluaran akan
berlogika 1 jika
inputnya berlogika 0 atau sebaliknya.
Simbol
A 1 X
Persamaan Fungsi
A X =
Tabel Kebenaran
A X
0 1
0 0
Sinyal Fungsi
Waktu
0
1
A
t
0
1
X
t
Gambar 2.3 Fungsi
NOT
Teknik Mikroprosessor 25
Relasi Logik Pada persamaan fungsi A = X ( baca A bar sama dengan X ), tanda
bar diatas
A menyatakan operasi
negasi.
Contoh
Data A = 0 1 0 1 1 0 1 0
Hasil A = 1 0 1 0 0 1 0 1
2.2.4. Fungsi NAND
Pada gambar 2.4 di bawah
adalah fungsi NAND yang dinyatakan dalam 4 pernyataan
Fungsi NAND adalah
negasi dari AND ( NAND = NOT AND ). Semua permasalahan
dapat di bawa ke analisa
fungsi NAND sehingga terkenal dengan Teori NAND. Dalam
praktik rangkaian yang
dibangun melalui analisa NAND lebih praktis kerena semua
komponennya hanya
menggunakan gerbang NAND ( IC NAND ).
Simbol
X
A
B
Persamaan Fungsi
XBA
atau
XBA
=
=∧
.
Tabel Kebenaran
B A X
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Sinyal Fungsi
Waktu
0
1
A
t
0
1
B
t
0
1
X
t
Gambar 2.4 Fungsi
NAND
Teknik Mikroprosessor 26
Relasi Logik Demikian juga untuk fungsi NOR adalah negasi dari fungsi OR ( NOR
= NOT OR ).
2.2.5. Fungsi EXCLUSIV
OR ( EX-OR )
Pada gambar 2.5 di bawah
adalah fungsi EX-OR yang dinyatakan dalam 4
pernyataan. Operasi
EX-OR adalah relasi antara 2 variabel masukan dan sebuah
variabel keluaran. Pada
keluaran akan berlogika 1 hanya jika antara kedua masukan
mempunyai logika yang
berbeda ( berlawanan ). Dari keadaan yang demikian maka
fungsi EX-OR juga
disebut fungsi NON – EQUIVALENCE atau Antivalenz
Simbol
X
A
B =1
Persamaan Fungsi
A v B = X
atau
A B = X ⊕
Tabel Kebenaran
B A X
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Sinyal Fungsi
Waktu
0
1
A
t
0
1
B
t
0
1
X
t
Gambar 2.5 Fungsi
EX-OR
Contoh
Selesaikan menurut
Fungsi EX-OR 2 buah data 8 bit A = 1 0 1 0 0 1 0 1 dan
B = 1 0 0 1 1 1 0 1
Data A = 1 0 1 0 0 1 0 1
Teknik Mikroprosessor 27
Relasi Logik Data B = 1 0 0 1 1 1 0 1
Hasil A v B = 0 0 1 1 1
0 0 0
2.2.6. Fungsi
EQUIVALENCE
Pada gambar 2.6 di bawah
adalah fungsi EQUIVALENCE yang dinyatakan dalam 4
pernyataan. Sesuai
dengan namanya maka operasi EQUIVALENCE adalah relasi
antara 2 variabel
masukan dan sebuah variabel keluaran. Pada keluaran akan
berlogika 1 hanya jika
antara kedua masukan mempunyai logika yang sama.
Simbol
X A
B =1
Persamaan Fungsi
A B = X ⊕
Tabel Kebenaran
B A X
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Sinyal Fungsi
Waktu
0
1
A
t
0
1
B
t
0
1
X
t
Gambar 2.6 Fungsi
EQUIVALENCE
Teknik Mikroprosessor 28
Relasi Logik Contoh
Selesaikan menurut
Fungsi EQUIVALENCE 2 buah data 8 bit
A = 1 0 1 0 0 1 0 1 dan
B = 1 0 0 1 1 1 0 0
Data A = 1 0 1 0 0 1 0 1
Data B = 1 0 0 1 1 1 0 0
Hasil A v B = 1 1 0 0 0
1 1 0
2.3. Penggunaan Operasi
Logik
Di dalam teknik kontrol
sering menggunakan operasi logik untuk menyelesaikan
hubungan antara
sinyal-sinyal masukan dengan sinyal-sinyal keluaran yang
diharapkan
Contoh
Sebuah rangkaian
mempunyai 3 masukan yaitu A, B dan C serta 1 lampu S tanda
pada keluaran. Lampu S
pada keluaran akan menyala ( logika 1 ) hanya jika minimal
2 diantara 3 masukan
mengalami gangguan ( logika 1 ). Realisasikanlah rangkaian
yang dimaksud.
Ketentuan :
Masukan A, B, C 0 Sinyal Operasi normal
1 Sinyal Terganggu
Sinyal Lampu 0
Sinyal Lampu Mati, Operasi normal
1 Sinyal Lampu
Menyala, Terganggu
Tabel Kebenaran
C B A S
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
Gambar Rangkaian
A B C
Z1
Z2
Z3
1)
2)
3)
S
Teknik Mikroprosessor 29
Relasi Logik Harga dari masukan A, B, C dapat berupa sinyal 0 atau sinyal 1,
dan jika kita
mempunyai 8 bit data
maka dapat disusun sebagai berikut,
Informasi A : 0 0 0 0 0
0 0 X
Informasi B : 0 0 0 0 0
0 0 X X = 0 atau 1
Informasi C : 0 0 0 0 0
0 0 X
Demikian juga untuk
Informasi S : 0 0 0 0 0 0 0 X
Contoh di atas diambil
baris ke-4 pada tabel kebenaran informasi-informasinya adalah
A : 0 0 0 0 0 0 0 1 B :
0 0 0 0 0 0 0 1 C : 0 0 0 0 0 0 0 0
Pertama dilakukan
analisa pada ketiga fungsi AND ( 1, 2, 3 ) dan sesuai pada
gambar rangkaian
diperoleh,
Fungsi AND 1) Fungsi AND
2)
Informasi A : 0 0 0 0 0
0 0 1 Informasi B : 0 0 0 0 0 0 0 1
Informasi B : 0 0 0 0 0
0 0 1 Informasi C : 0 0 0 0 0 0 0 0
Informasi Z1 : 0 0 0 0 0
0 0 1 Informasi Z2 : 0 0 0 0 0 0 0 0
Fungsi AND 3)
Informasi A : 0 0 0 0 0
0 0 1
Informasi C : 0 0 0 0 0
0 0 0
Informasi Z3 : 0 0 0 0 0
0 0 0
Hasil dari semua fungsi
AND adalah sebagai masukan fungsi OR sehingga
persamaan fungsinya
dapat dituliskan Z1 v Z2 v Z3,
Informasi Z1 : 0 0 0 0 0
0 0 1
Informasi Z2 : 0 0 0 0 0
0 0 0
Informasi Z3 : 0 0 0 0 0
0 0 0
Informasi S : 0 0 0 0 0
0 0 1
Teknik Mikroprosessor 30
Relasi Logik LATIHAN
1 Relasi logik atau
gerbang adalah rangkaian logik yang mempunyai satu atau
lebih sinyal masukan
tetapi hanya …………….. sinya output. Sinyal-sinyal
tersebut adalah …………..
atau high.
satu ; low
2 Sebuah inverter adalah
sebuah gerbang yang hanya mempunyai ………. input.
Sinyal output selalu
berlawanan dari sinyal input. Sebuah inverter juga disebut
………….
satu ; NOT
3 Gerbang OR mempunyai
dua atau lebih sinyal masukan dan jika salah satu dari
sinyal masukannya adalah
……….. maka sinyal outputnya adalah 1 ( high )
1 ( high )
4 Gerbang ………….
mempunyai dua atau lebih sinyal input. Semua sinyal
inputnya berlogika 1 (
high ), maka outputnya akan berlogika high
AND
5 Tuliskan persamaan
fungsi dari gambar di bawah ini,
A
B
Y 1 >
=1
A
B 1 Y
a) b)
a A BY b A B
.. ∨ = . ∧ = Y
Teknik Mikroprosessor 31
Relasi Logik 6 Input A dan B pada gambar menghasilkan Carry dan SUM.
Nyatakanlah
sinyal-sinyal yang
terjadi pada output Carry dan output Sum jika sinyal input
yang diberikan seperti
di bawah.
AB
=1 SUM
CARRY
a. A = 0 dan B = 0
b. A = 0 dan B = 1
c. A = 1 dan B = 0
d. A = 1 dan B = 1
a. C = 0 ; S = 0
b. C = 0 ; S = 1 c. C = 0 ; S = 1 d. C = 1 ; S = 0
7 Jika gerbang EX-OR
mempunyai 4 masukan, maka kombinasi sinyal masukan
mana saja yang
menghasilkan output berlogika 1
Jumlah 1 ganjil
Teknik Mikroprosessor 32
Relasi Logik
Penggunaan Fungsi Logika (NOT, AND, OR, IF, IF Bercabang) pada
Ms. Excel
OPERASI LOGIKA
Operasi logika yang digunakan adalah operasi
perbandingan yang pernah dibahas pada modul sebelumnya. Untuk lebih memperdalam
tentang operasi logika atau perbandingan yang digunakan dalam fungsi logika,
maka perlu diperhatikan beberapa operator logika dan cara
penggunanaannya.Perhatikan tabel berikut:
OPERATOR
|
KEGUNAAN
|
CONTOH
|
NILAI
YG DIHASILKAN
|
=
|
Membandingkan
apakah nilai pertama sama dengan nilai kedua.
|
5=5
5=9
|
TRUE
FALSE
|
>
|
Membandingkan
apakah nilai pertama lebih besar daripada nilai kedua.
|
7>4
7>7
|
TRUE
FALSE
|
>=
|
Membandingkan
apakah nilai pertama lebih besar daripada atau sama dengan nilai kedua.
|
8>=4
7>=10
|
TRUE
FALSE
|
<
|
Membandingkan
apakah nilai pertama lebih kecil daripada nilai kedua.
|
8<10
8<6
|
TRUE
FALSE
|
<=
|
Membandingkan
apakah nilai pertama lebih kecil daripada atau sama dengan nilai kedua.
|
5<=10
8<=5
|
TRUE
FALSE
|
<>
|
Membandingkan
apakah nilai pertama tidak sama dengan nilai kedua.
|
9<>8
9<>9
|
TRUE
FALSE
|
2 LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT FUNGSI LOGIKA
Berikut ini adalah cara atau langkah-langkah membuat
atau menggunakan fungsi logika, yaitu:
1 Masukkan tanda sama
dengan (=) terlebih dahulu pada sebuah sel.
2 Masukkan fungsi dan
logika
3 Tekan tombol ENTER
4 Nilai logika akan
tampil pada sel tersebut, yaitu TRUE atau FALSE
3. FUNGSI NOT, AND, dan OR
F fungsi NOT, AND, dan OR digunakan
untuk menyatakan suatu kondisi sesuai dengan kondisi yang diberikan. Pernyataan
yang dimasukkan akan memberikan dua kemungkinan, yaitu TRUE atau FALSE.
FUNGSI NOT()
Fungsi NOT() digunakan untuk membalikkan suatu
nilai pernyataan. Pernyataan yang diperlukan adalah pernyataan yang memiliki
nilai TRUE atau FALSE.
Syarat:
1
Nilai FALSE akan
dihasilkan apabila pernyataan itu dipenuhi.
2
Nilai TRUE akan
dihasilkan apabila pernyataan itu tidak terpenuhi.
Rumusnya : =NOT(pernyataan logika)
Contoh: =NOT(80=69) maka jawaban yang
dihasilkan adalah TRUE.
=NOT(80<>75) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.
atau perhatikan tabel berikut:
Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi
NOT yang digunakan adalah:
1
=NOT(H7=82) maka
jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.
2
=NOT(H8<>82) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.
FUNGSI AND()
Fungsi AND() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi
sekaligus, sehingga memerlukan sedikitnya dua buah pernyataan (boleh lebih)
berupa logika untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.
Syarat:
·
Nilai TRUE jika semua
kondisi argumen dipenuhi.
·
Nilai FALSE jika salah
satu kondisi argumen tidak memenuhi.
Rumusnya: =AND(Pernyataan _logika1;Pernyataan_logika2;...)
Perhatikan tabel berikut:
Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi
AND yang digunakan adalah:
1
=AND(H7>75;H7>70) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.
2
=AND(H8>75;H8>85) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.
Nilai pada contoh 1 adalah TRUE karena nilai semua sel yang
dibandingkan adalah lebih besar dari nilai pembandingnya (artinya terpenuhi).
Sedangkan pada contoh 2 salah satu sel yang dibandingkan yakni sel H8 bernilai
tidak lebih besar (lebih kecil) dari nilai pembandingnya sehingga menghasilkan nilai
FALSE (tidak terpenuhi).
FUNGSI OR()
Fungsi OR() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi
dan mengembalikan nilai TRUE atau FALSE. Ia juga memerlukan sedikitnya dua buah
pernyataan (boleh lebih) berupa logika.
Syarat:
·
Nilai TRUE jika salah satu
kondisi argumen dipenuhi.
·
Nilai FALSE jika tidak
ada kondisi argumen dipenuhi.
Rumusnya: =OR(Pernyataan_logika1;Pernyataan_logika2;...)
Perhatikan tabel berikut:
Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus
fungsi OR yang digunakan adalah:
1
=OR(H9>70;F9>60) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.
2
=OR(H10>90;F10>60) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.
3
=OR(H11>90;F11>90) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.
Nilai pada Contoh 1 menghasilkan nilai TRUE
karena semua pernyataan terpenuhi dimana semua sel yang dibandingkan lebih
besar dari pembandingnya, pada Contoh 2 juga menghasilkan
nilai TRUE karena salah satu pernyataan terpenuhi dimana salah satu sel yang
dibandingkan lebih besar dari pembandingnya meskipun salah satu tidak memenuhi.
Sedangkan pada Contoh 3 menghasilkan nila FALSE karena semua
pernyataan tidak ada yang memenuhi dimana semua sel yang dibandingkan tidak
lebih besar (lebih kecil) dari pembandingnya.
4 FUNGSI IF BIASA DAN IF
BERTINGKAT
FUNGSI IF()
Fungsi IF digunakan untuk menguji suatu pernyataan apakah ia
memenuhi syarat atau tidak. Pada fungsi IF diperlukan tiga buah pernyataan
(boleh lebih) dengan syarat harus dalam kondisi TRUE dan FALSE.
Syarat:
·
Pernyataan
pertama/logical_test; adalah
logika untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.
·
Pernyataan
kedua/value_if_true; (bisa
berupa apa saja) adalah nilai yang akan dihasilkan jika pernyataan pertama
bernilai TRUE.
·
Pernyataan
ketiga/value_if_false; bersifat
opsional (boleh diberikan, boleh dilewatkan, atau apa saja) adalah nilai yang
akan dihasilkan jika pernyataan pertama bernilai FALSE.
·
Perlu
Diingat, penulisan pernyataan
kedua dan ketiga harus diberikan tanda kutip dua (“) jika ingin memberikan
nilai berupa teks. Umumnya pernyataan-pernyataan tersebut adalah TEKS.
Rumusnya: =IF(Pernyataan1;”pernyataan2”;”pernyataan3”)
Perhatikan tabel berikut:
Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus
fungsi IF yang digunakan adalah:
·
=IF(H8>=80;"Ya";"Tidak")
maka jawaban yang dihasilkan adalah Ya.
·
=IF(H9>=80;"Ya";"Tidak")
maka jawaban yang dihasilkan adalah Tidak.
Kenapa berbeda?
·
Pada Contoh 1,
pernyataan1 (H8>=80) bernilai TRUE dimana nilai pada
sel H8 lebih besar dari 80 sehingga logika akan menuju pada pernyataan2 yaitu (Ya).
·
Pada Contoh 2,
pernyataan1 (H9>=80) bernilai FALSE dimana nilai
pada sel H9 tidak lebih besar dari 80 karena hanya 77 sehingga logika akan
menuju pada pernyataan3 yaitu (Tidak).
FUNGSI IF Bercabang atau bertingkat - IF()
Jika sudah membahas tentang Fungsi IF yang telah menentukan dua
buah nilai kemungkinan. Maka tantangan selanjutnya adalah bagaimana jika
kemungkinan tersebut tidak hanya dua kemungkinan. Kemungkinannya bisa saja
empat, lima, atau enam, dan seterusnya. Maka fungsi yang harus digunakan adalah
fungsi IF bercabang atau fungsi IF bertingkat. Atau istilah lain IF di dalam
IF.
Syarat:
·
Penulisan rumus hampir
sama dengan fungsi IF biasa.
·
Hanya saja setiap
pernyataan harus memiliki rentang nilai (interval) dan diikuti nilai berupa
TEKS yang berbeda-beda.
·
Nilai setiap
pernyataan hanya menggunakan nilai batas bawah dari sebuah interval.
·
Pernyataan terakhir
ditulis hanya dengan nilai TEKS tanpa ada pernyataan seperti pernyataan
sebelumnya.
·
Saat mengakhiri rumus
fungsi tersebut, maka ditutup dengan KURUNG TUTUP yang
terakhir sesuai dengan jumlahKURUNG BUKA yang telah digunakan.
Perhatikan tabel berikut
Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Interval nilai yang dibuat untuk mendapatkan nilai KATEGORI
AKHIR di atas adalah:
·
Nilai A adalah 85 – ke
atas atau (>=85)
·
Nilai B adalah 80 – 85
atau (>=80)
·
Nilai C adalah 75 – 80
atau (>=75)
·
Nilai D adalah 70 – 75
atau (>=70)
·
Nilai E adalah 65 – 70
atau (>=65)
Perhatikan kolom KATEGORI AKHIR dengan hasil yang dilingkari.
Rumus fungsi IF Bercabang yang digunakan adalah:
=IF(H7>=85;"A";IF(H7>=80;"B";IF(H7>=75;"C";IF(H7>=70;"D";"E"))))
I Rangkuman
1
Operasi logika yang
digunakan dalam fungsi logika adalah operasi perbandingan yaitu =, >, <,
>=, <=, dan <>.
2
Langkah-langkah membuat
atau menggunakan fungsi logika, yaitu:
a.
Masukkan tanda sama
dengan (=) terlebih dahulu pada sebuah sel.
b.
Masukkan logika
c.
Tekan tombol ENTER
d.
Nilai logika akan
tampil pada sel tersebut, yaitu TRUE atau FALSE
3
Pengertian dan rumus
dari fungsi NOT, AND, dan OR, sebagai berikut:
·
Fungsi NOT() digunakan
untuk membalikkan suatu nilai pernyataan. Pernyataan yang
diperlukan adalah pernyataan yang memiliki nilai TRUE atau FALSE.
a.
Rumusnya:
=NOT(pernyataan logika).
·
Fungsi AND() digunakan
untuk menguji beberapa nilai atau kondisi sekaligus, sehingga memerlukan
sedikitnya dua buah pernyataan (boleh lebih) berupa logika untuk menghasilkan
nilai TRUE atau FALSE.
·
Rumusnya:
=AND(Pernyataan _logika1;Pernyataan_logika2;...)
·
Fungsi OR() digunakan
untuk menguji beberapa nilai atau kondisi dan mengembalikan nilai TRUE atau
FALSE. Ia juga memerlukan sedikitnya dua buah pernyataan (boleh lebih) berupa
logika.
Rumusnya:
=OR(Pernyataan_logika1;Pernyataan_logika2;...)
·
Pengertian dan rumus
fungsi IF, sebagai berikut:
·
Fungsi IF()
·
Fungsi IF digunakan
untuk menguji suatu pernyataan apakah ia memenuhi syarat atau tidak. Pada
fungsi IF diperlukan tiga buah pernyataan (boleh lebih) dengan syarat harus
dalam kondisi TRUE dan FALSE.
Rumusnya: =IF(Pernyataan1;”pernyataan2”;”pernyataan3”).
·
Fungsi IF() bertingkat.
·
Fungsi IF digunakan
untuk menguji suatu pernyataan yang kemungkinannya lebih dari dua kemungkinan.
Misalnya ada 4 kemungkinan maka rumusnya;
·
=IF(Pernyt.1;”Nilai1”;
IF(Pernyt.2;”Nilai2”; IF(Pernyt.3;”Nilai1”;”Nilai4”))).
III. Soal
Latihan
Kerjakanlah soal-soal latihan di bawah ini tanpa melihat materi
modul yang tersedia. Hal tersebut untuk mengetahui sejauh mana pemahaman Anda
terhadap materi dalam modul ini.
Soal Teori (Kognitif)
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas.
1
Apa yang dimaksud
dengan fungsi logika?
2
Tuliskan operasi yang
digunakan dalam menyelesaikan fungsi logika?
3
Tuliskan dengan benar
rumus dan syarat-syarat Fungsi NOT?
4
Jelaskan kegunaan dan
syarat-syarat Fungsi AND?
5
Tuliskan syarat untuk
pernyataan kedua (logika) pada fungsi IF?
Soal Praktik (Psikomotorik)
Soal
1
Buatlah tabel seperti
di atas.
2
Tentukan nilai AVERAGE
Nilai-1, Nilai-2, dan Nilai-3.
3
Tentukan nilai TRUE
atau FALSE pada fungsi NOT jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai
yang dibandingkan adalah nilai AVERAGE.
4
Tentukan nilai TRUE
atau FALSE pada fungsi AND jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai
yang dibandingkan adalah nilai NILAI 1, 2 dan 3.
5
Tentukan nilai TRUE
atau FALSE pada fungsi OR jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai yang
dibandingkan adalah nilai NILAI 1, 2 dan 3.
6
Tentukan nilai TINGGI
atau RENDAH pada fungsi IF jika logika perbandingannya adalah >=70. Nilai
yang dibandingkan adalah nilai AVERAGE.
Post a Comment for "RELASI LOGIKA"