Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

RELASI LOGIKA



Relasi LOGIKA
FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN
FUNGSI NOT
Tujuan : Setelah mempelajari Relasi Logik diharapkan dapat,
1. Memahami aturan-aturan relasi logik untuk fungsi-fungsi dasar AND,
OR dan fungsi dasar NOT
2. Memahami aturan-aturan relasi logik untuk fungsi NAND, NOR dan
fungsi EX-OR
3. Mampu merealisasikan persamaan fungsi ke dalam gambar
rangkaian
4. Mampu memformulasikan persamaan fungsi dari suatu gambar
rangkaian
5. Mampu menganalisa keluaran dari suatu rangkaian yang di akibatkan
oleh kombinasi sinyal-sinyal masukan
6. Mampu membuat tabel kebenaran dari suatu permasalahan kontrol
sederhana
7. Mampu merealisasikan tabel kebenaran ke dalam suatu rangkaian
logik

Prasyarat : Untuk mempelajari Pembelajaran 2 diperlukan kegiatan dan kemampuan
seperti di bawah ini ,
1. Telah mengerjakan latihan-latihan pada Pembelajaran 1.
 2. Semua latihan pada Pembelajaran 1 dijawab dengan Benar.

2.1. Relasi Logik
Informasi dalam bentuk sinyal 0 dan 1 saling memberikan kemungkinan hubungan
secara logik. Fungsi dasar relasi logik adalah: Fungsi AND, OR dan Fungsi NOT.
Disamping ketiga fungsi dasar tersebut ada beberapa fungsi logik yang sering
digunakan yaitu : Fungsi EXCLUSIV OR ( EX-OR ) dan Fungsi EQUIVALENCE. Di
dalam Elektronika fungsi-fungsi logik di atas dinyatakan dalam Simbol, Tabel
Kebenaran, Persamaan Fungsi dan Diagram Sinyal Fungsi Waktu.
Teknik Mikroprosessor 22 Relasi Logik 2.2. Operasi Logik 8 Bit
Mikroprosessor beroperasi dengan data yang terdiri dari beberapa kombinasi antara
sinyal 0 ( Low ) atau sinyal 1 ( High ).
Contoh
Data 8 Bit 1 0 0 1 1 1 0 1
2 2 7 0

Dengan bentuk data seperti di atas mikroprosessor dapat melakukan operasi logik
secara paralel.
2.2.1. Fungsi AND
Pada gambar 2.1 di bawah adalah fungsi AND yang dinyatakan dalam 4 pernyataan
yang sering dipakai dalam Elektronika.
 Simbol
X
A
B
 Persamaan Fungsi

A B X
atau
AB X
 =
. =

 Tabel Kebenaran

 B A X
 0 0 0
 0 1 0
 1 0 0
 1 1 1
 Sinyal Fungsi Waktu

0
1
A
t
0
1
B
t
0
1
X
t
 Gambar 2.1 Fungsi AND
Teknik Mikroprosessor 23 Relasi Logik Operasi AND adalah relasi antara paling sedikit 2 variabel masukan dan sebuah
variabel keluaran. Pada keluaran akan berlogika 1 jika semua masukannya secara
serentak juga berlogika 1. Relasi dari dua data A dan B untuk masing masing bit
dinyatakan dalam aturan yang tertuang dalam tabel kebenaran.
Contoh
Selesaikan menurut Fungsi AND 2 buah data 8 bit A = 1 0 1 0 0 1 0 1 dan
B = 1 0 0 1 1 1 0 1
Data A = 1 0 1 0 0 1 0 1
Data B = 1 0 0 1 1 1 0 1
Hasil A^B = 1 0 0 0 0 1 0 1
2.2.2. Fungsi OR
 Simbol
X
A
B 1
 Persamaan Fungsi

A B X
atau
AB X
 =
+ =

 Tabel Kebenaran

 B A X
 0 0 0
 0 1 1
 1 0 1
 1 1 1


 Sinyal Fungsi Waktu

0
1
A
t
0
1
B
t
0
1
X
t
 Gambar 2.2 Fungsi OR
Teknik Mikroprosessor 24 Relasi Logik Gambar 2.2 adalah fungsi OR yang dinyatakan dalam 4 pernyataan. Operasi OR
adalah relasi antara paling sedikit 2 variable masukan dan sebuah keluaran. Pada
keluaran akan selalu berlogika 1 jika salah satu inputnya berlogika 1

Contoh
Selesaikan menurut Fungsi OR 2 buah data 8 bit A = 1 0 1 0 0 1 0 1 dan
B = 1 0 0 1 1 1 0 0
Data A = 1 0 1 0 0 1 0 1
Data B = 1 0 0 1 1 1 0 0
Hasil A v B = 1 0 1 1 1 1 0 1

2.2.3. Fungsi NOT ( Negation )
Pada gambar 2.3 di bawah adalah fungsi NOT yang dinyatakan dalam 2 pernyataan.
Fungsi NOT mempunyai satu masukan dan satu keluaran. Pada keluaran akan
berlogika 1 jika inputnya berlogika 0 atau sebaliknya.
 Simbol
A 1 X

 Persamaan Fungsi
 A X =
 Tabel Kebenaran

 A X
 0 1
 0 0

 Sinyal Fungsi Waktu

0
1
A
t
0
1
X
t
 Gambar 2.3 Fungsi NOT
Teknik Mikroprosessor 25 Relasi Logik Pada persamaan fungsi A = X ( baca A bar sama dengan X ), tanda bar diatas
A menyatakan operasi negasi.
Contoh
Data A = 0 1 0 1 1 0 1 0 Hasil A = 1 0 1 0 0 1 0 1
2.2.4. Fungsi NAND
Pada gambar 2.4 di bawah adalah fungsi NAND yang dinyatakan dalam 4 pernyataan
Fungsi NAND adalah negasi dari AND ( NAND = NOT AND ). Semua permasalahan
dapat di bawa ke analisa fungsi NAND sehingga terkenal dengan Teori NAND. Dalam
praktik rangkaian yang dibangun melalui analisa NAND lebih praktis kerena semua
komponennya hanya menggunakan gerbang NAND ( IC NAND ).
 Simbol
X
A
B
 Persamaan Fungsi

XBA
atau
XBA
=
=
.

 Tabel Kebenaran

 B A X
 0 0 1
 0 1 1
 1 0 1
 1 1 0
 Sinyal Fungsi Waktu

0
1
A
t
0
1
B
t
0
1
X
t
 Gambar 2.4 Fungsi NAND
Teknik Mikroprosessor 26 Relasi Logik Demikian juga untuk fungsi NOR adalah negasi dari fungsi OR ( NOR = NOT OR ).

2.2.5. Fungsi EXCLUSIV OR ( EX-OR )
Pada gambar 2.5 di bawah adalah fungsi EX-OR yang dinyatakan dalam 4
pernyataan. Operasi EX-OR adalah relasi antara 2 variabel masukan dan sebuah
variabel keluaran. Pada keluaran akan berlogika 1 hanya jika antara kedua masukan
mempunyai logika yang berbeda ( berlawanan ). Dari keadaan yang demikian maka
fungsi EX-OR juga disebut fungsi NON – EQUIVALENCE atau Antivalenz
 Simbol
X
A
B =1
 Persamaan Fungsi

A v B = X
atau
A B = X 
 Tabel Kebenaran

 B A X
 0 0 0
 0 1 1
 1 0 1
 1 1 0
 Sinyal Fungsi Waktu

0
1
A
t
0
1
B
t
0
1
X
t
 Gambar 2.5 Fungsi EX-OR

Contoh
Selesaikan menurut Fungsi EX-OR 2 buah data 8 bit A = 1 0 1 0 0 1 0 1 dan
B = 1 0 0 1 1 1 0 1
Data A = 1 0 1 0 0 1 0 1
Teknik Mikroprosessor 27 Relasi Logik Data B = 1 0 0 1 1 1 0 1
Hasil A v B = 0 0 1 1 1 0 0 0

2.2.6. Fungsi EQUIVALENCE
Pada gambar 2.6 di bawah adalah fungsi EQUIVALENCE yang dinyatakan dalam 4
pernyataan. Sesuai dengan namanya maka operasi EQUIVALENCE adalah relasi
antara 2 variabel masukan dan sebuah variabel keluaran. Pada keluaran akan
berlogika 1 hanya jika antara kedua masukan mempunyai logika yang sama.
 Simbol
X A
B =1
 Persamaan Fungsi
 A B = X 
 Tabel Kebenaran

 B A X
 0 0 1
 0 1 0
 1 0 0
 1 1 1
 Sinyal Fungsi Waktu

0
1
A
t
0
1
B
t
0
1
X
t
 Gambar 2.6 Fungsi EQUIVALENCE
Teknik Mikroprosessor 28 Relasi Logik Contoh
Selesaikan menurut Fungsi EQUIVALENCE 2 buah data 8 bit
A = 1 0 1 0 0 1 0 1 dan B = 1 0 0 1 1 1 0 0
Data A = 1 0 1 0 0 1 0 1
Data B = 1 0 0 1 1 1 0 0
Hasil A v B = 1 1 0 0 0 1 1 0
2.3. Penggunaan Operasi Logik
Di dalam teknik kontrol sering menggunakan operasi logik untuk menyelesaikan
hubungan antara sinyal-sinyal masukan dengan sinyal-sinyal keluaran yang
diharapkan
Contoh
Sebuah rangkaian mempunyai 3 masukan yaitu A, B dan C serta 1 lampu S tanda
pada keluaran. Lampu S pada keluaran akan menyala ( logika 1 ) hanya jika minimal
2 diantara 3 masukan mengalami gangguan ( logika 1 ). Realisasikanlah rangkaian
yang dimaksud.
 Ketentuan : Masukan A, B, C 0 Sinyal Operasi normal
 1 Sinyal Terganggu
 Sinyal Lampu 0 Sinyal Lampu Mati, Operasi normal
 1 Sinyal Lampu Menyala, Terganggu
Tabel Kebenaran
 C B A S
 0 0 0 0
 0 0 1 0
 0 1 0 0
 0 1 1 1
 1 0 0 0
 1 0 1 1
 1 1 0 1
 1 1 1 1
 Gambar Rangkaian
A B C
Z1
Z2
Z3
1)
2)
3)
 S

Teknik Mikroprosessor 29 Relasi Logik Harga dari masukan A, B, C dapat berupa sinyal 0 atau sinyal 1, dan jika kita
mempunyai 8 bit data maka dapat disusun sebagai berikut,
Informasi A : 0 0 0 0 0 0 0 X
Informasi B : 0 0 0 0 0 0 0 X X = 0 atau 1
Informasi C : 0 0 0 0 0 0 0 X
Demikian juga untuk Informasi S : 0 0 0 0 0 0 0 X
Contoh di atas diambil baris ke-4 pada tabel kebenaran informasi-informasinya adalah
A : 0 0 0 0 0 0 0 1 B : 0 0 0 0 0 0 0 1 C : 0 0 0 0 0 0 0 0
Pertama dilakukan analisa pada ketiga fungsi AND ( 1, 2, 3 ) dan sesuai pada
gambar rangkaian diperoleh,
Fungsi AND 1) Fungsi AND 2)
Informasi A : 0 0 0 0 0 0 0 1 Informasi B : 0 0 0 0 0 0 0 1
Informasi B : 0 0 0 0 0 0 0 1 Informasi C : 0 0 0 0 0 0 0 0
Informasi Z1 : 0 0 0 0 0 0 0 1 Informasi Z2 : 0 0 0 0 0 0 0 0
Fungsi AND 3)
Informasi A : 0 0 0 0 0 0 0 1
Informasi C : 0 0 0 0 0 0 0 0
Informasi Z3 : 0 0 0 0 0 0 0 0
Hasil dari semua fungsi AND adalah sebagai masukan fungsi OR sehingga
persamaan fungsinya dapat dituliskan Z1 v Z2 v Z3,
Informasi Z1 : 0 0 0 0 0 0 0 1
Informasi Z2 : 0 0 0 0 0 0 0 0
Informasi Z3 : 0 0 0 0 0 0 0 0
Informasi S : 0 0 0 0 0 0 0 1
Teknik Mikroprosessor 30 Relasi Logik LATIHAN
1 Relasi logik atau gerbang adalah rangkaian logik yang mempunyai satu atau
lebih sinyal masukan tetapi hanya …………….. sinya output. Sinyal-sinyal
tersebut adalah ………….. atau high.

 satu ; low
2 Sebuah inverter adalah sebuah gerbang yang hanya mempunyai ………. input.
Sinyal output selalu berlawanan dari sinyal input. Sebuah inverter juga disebut
………….

 satu ; NOT
3 Gerbang OR mempunyai dua atau lebih sinyal masukan dan jika salah satu dari
sinyal masukannya adalah ……….. maka sinyal outputnya adalah 1 ( high )

 1 ( high )
4 Gerbang …………. mempunyai dua atau lebih sinyal input. Semua sinyal
inputnya berlogika 1 ( high ), maka outputnya akan berlogika high

 AND
5 Tuliskan persamaan fungsi dari gambar di bawah ini,
A
B
Y 1 >
=1
A
B 1 Y

 a) b)

 a A BY b A B ..  = .  = Y
Teknik Mikroprosessor 31 Relasi Logik 6 Input A dan B pada gambar menghasilkan Carry dan SUM. Nyatakanlah
sinyal-sinyal yang terjadi pada output Carry dan output Sum jika sinyal input
yang diberikan seperti di bawah.
AB
=1 SUM
CARRY


a. A = 0 dan B = 0
b. A = 0 dan B = 1
c. A = 1 dan B = 0
d. A = 1 dan B = 1


 a. C = 0 ; S = 0 b. C = 0 ; S = 1 c. C = 0 ; S = 1 d. C = 1 ; S = 0
7 Jika gerbang EX-OR mempunyai 4 masukan, maka kombinasi sinyal masukan
mana saja yang menghasilkan output berlogika 1

 Jumlah 1 ganjil

Teknik Mikroprosessor 32 Relasi Logik

Penggunaan Fungsi Logika (NOT, AND, OR, IF, IF Bercabang) pada Ms. Excel

      OPERASI LOGIKA
Operasi logika yang digunakan adalah operasi perbandingan yang pernah dibahas pada modul sebelumnya. Untuk lebih memperdalam tentang operasi logika atau perbandingan yang digunakan dalam fungsi logika, maka perlu diperhatikan beberapa operator logika dan cara penggunanaannya.Perhatikan tabel berikut:
OPERATOR
KEGUNAAN
CONTOH
NILAI YG DIHASILKAN
=
Membandingkan apakah nilai pertama sama dengan nilai kedua.
5=5
5=9
TRUE
FALSE
Membandingkan apakah nilai pertama lebih besar daripada nilai kedua.
7>4
7>7
TRUE
FALSE
>=
Membandingkan apakah nilai pertama lebih besar daripada atau sama dengan nilai kedua.
8>=4
7>=10
TRUE
FALSE
Membandingkan apakah nilai pertama lebih kecil daripada nilai kedua.
8<10
8<6
TRUE
FALSE
<=
Membandingkan apakah nilai pertama lebih kecil daripada atau sama dengan nilai kedua.
5<=10
8<=5
TRUE
FALSE
<> 
Membandingkan apakah nilai pertama tidak sama dengan nilai kedua.
9<>8
9<>9
TRUE
FALSE


2    LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT FUNGSI LOGIKA
Berikut ini adalah cara atau langkah-langkah  membuat atau menggunakan fungsi logika, yaitu:
1      Masukkan tanda sama dengan (=) terlebih dahulu pada sebuah sel.
2      Masukkan fungsi dan logika
3      Tekan tombol ENTER
4       Nilai logika akan tampil pada sel tersebut, yaitu TRUE atau FALSE



3FUNGSI NOT, AND, dan OR

F   fungsi NOT, AND, dan OR digunakan untuk menyatakan suatu kondisi sesuai dengan kondisi yang diberikan. Pernyataan yang dimasukkan akan memberikan dua kemungkinan, yaitu TRUE atau FALSE.

FUNGSI NOT()
Fungsi NOT() digunakan untuk membalikkan suatu nilai pernyataan. Pernyataan yang diperlukan adalah pernyataan yang memiliki nilai TRUE atau FALSE.
Syarat:
1            Nilai FALSE akan dihasilkan apabila pernyataan itu dipenuhi.
2            Nilai TRUE akan dihasilkan apabila pernyataan itu tidak terpenuhi.

Rumusnya : =NOT(pernyataan logika)

Contoh:  =NOT(80=69) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.
 =NOT(80<>75) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.
atau perhatikan tabel berikut:

Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi NOT yang digunakan adalah:
1            =NOT(H7=82) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.
2            =NOT(H8<>82) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.


FUNGSI AND()
Fungsi AND() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi sekaligus, sehingga memerlukan sedikitnya dua buah pernyataan (boleh lebih) berupa logika untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.
Syarat:
·                     Nilai TRUE jika semua kondisi argumen dipenuhi.
·                     Nilai FALSE jika salah satu kondisi argumen tidak memenuhi.

Rumusnya: =AND(Pernyataan _logika1;Pernyataan_logika2;...)

Perhatikan tabel berikut:
Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi AND  yang digunakan adalah:
1                =AND(H7>75;H7>70) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.
2                =AND(H8>75;H8>85) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.
Nilai pada contoh 1 adalah TRUE karena nilai semua sel yang dibandingkan adalah lebih besar dari nilai pembandingnya (artinya terpenuhi). Sedangkan pada contoh 2 salah satu sel yang dibandingkan yakni sel H8 bernilai tidak lebih besar (lebih kecil) dari nilai pembandingnya sehingga menghasilkan nilai FALSE (tidak terpenuhi).

FUNGSI OR()
Fungsi OR() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi dan mengembalikan nilai TRUE atau FALSE. Ia juga memerlukan sedikitnya dua buah pernyataan (boleh lebih) berupa logika.
Syarat:
·                     Nilai TRUE jika salah satu kondisi argumen dipenuhi.
·                     Nilai FALSE jika tidak ada kondisi argumen dipenuhi.

Rumusnya: =OR(Pernyataan_logika1;Pernyataan_logika2;...)

Perhatikan tabel berikut:
Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi  OR yang digunakan adalah:
1                =OR(H9>70;F9>60) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.
2                =OR(H10>90;F10>60) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.
3                =OR(H11>90;F11>90) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.

Nilai pada Contoh 1 menghasilkan nilai TRUE karena semua pernyataan terpenuhi dimana semua sel yang dibandingkan lebih besar dari pembandingnya, pada Contoh 2 juga menghasilkan nilai TRUE karena salah satu pernyataan terpenuhi dimana salah satu sel yang dibandingkan lebih besar dari pembandingnya meskipun salah satu tidak memenuhi. Sedangkan pada Contoh 3 menghasilkan nila FALSE karena semua pernyataan tidak ada yang memenuhi dimana semua sel yang dibandingkan tidak lebih besar (lebih kecil) dari pembandingnya.
4        FUNGSI IF BIASA DAN IF BERTINGKAT
    FUNGSI IF()
Fungsi IF digunakan untuk menguji suatu pernyataan apakah ia memenuhi syarat atau tidak. Pada fungsi IF diperlukan tiga buah pernyataan (boleh lebih) dengan syarat harus dalam kondisi TRUE dan FALSE.
Syarat:
·         Pernyataan pertama/logical_test;  adalah logika untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.
·         Pernyataan kedua/value_if_true; (bisa berupa apa saja) adalah nilai yang akan dihasilkan jika pernyataan pertama bernilai TRUE.
·         Pernyataan ketiga/value_if_false;  bersifat opsional (boleh diberikan, boleh dilewatkan, atau apa saja) adalah nilai yang akan dihasilkan jika pernyataan pertama bernilai FALSE.
·         Perlu Diingat, penulisan pernyataan kedua dan ketiga harus diberikan tanda kutip dua (“) jika ingin memberikan nilai berupa teks. Umumnya pernyataan-pernyataan tersebut adalah TEKS.

Rumusnya: =IF(Pernyataan1;”pernyataan2”;”pernyataan3”)

Perhatikan tabel berikut:
Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi  IF  yang digunakan adalah:
·         =IF(H8>=80;"Ya";"Tidak") maka jawaban yang dihasilkan adalah Ya.
·         =IF(H9>=80;"Ya";"Tidak") maka jawaban yang dihasilkan adalah Tidak.

Kenapa berbeda?
·         Pada Contoh 1, pernyataan1 (H8>=80) bernilai TRUE dimana nilai pada sel H8 lebih besar dari 80 sehingga logika akan menuju pada pernyataan2 yaitu (Ya).
·         Pada Contoh 2, pernyataan1 (H9>=80) bernilai FALSE dimana nilai pada sel H9 tidak lebih besar dari 80 karena hanya 77 sehingga logika akan menuju pada pernyataan3 yaitu (Tidak).

FUNGSI IF Bercabang atau bertingkat  - IF()
Jika sudah membahas tentang Fungsi IF yang telah menentukan dua buah nilai kemungkinan. Maka tantangan selanjutnya adalah bagaimana jika kemungkinan tersebut tidak hanya dua kemungkinan. Kemungkinannya bisa saja empat, lima, atau enam, dan seterusnya. Maka fungsi yang harus digunakan adalah fungsi IF bercabang atau fungsi IF bertingkat. Atau istilah lain IF di dalam IF.
Syarat:
·                     Penulisan rumus hampir sama dengan fungsi IF biasa.
·                     Hanya saja setiap pernyataan harus memiliki rentang nilai (interval) dan diikuti nilai berupa TEKS yang berbeda-beda.
·                     Nilai setiap pernyataan hanya menggunakan nilai batas bawah dari sebuah interval.
·                     Pernyataan terakhir ditulis hanya dengan nilai TEKS tanpa ada pernyataan seperti pernyataan sebelumnya.
·                     Saat mengakhiri rumus fungsi tersebut, maka ditutup dengan KURUNG TUTUP yang terakhir sesuai dengan jumlahKURUNG BUKA yang telah digunakan.

Perhatikan tabel berikut

Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Interval nilai yang dibuat untuk mendapatkan nilai KATEGORI AKHIR  di atas adalah:
·                     Nilai A adalah 85 – ke atas atau (>=85)
·                     Nilai B adalah 80 – 85 atau (>=80)
·                     Nilai C adalah 75 – 80 atau (>=75)
·                     Nilai D adalah 70 – 75 atau (>=70)
·                     Nilai E adalah 65 – 70 atau (>=65)

Perhatikan kolom KATEGORI AKHIR dengan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi  IF  Bercabang yang digunakan adalah:

=IF(H7>=85;"A";IF(H7>=80;"B";IF(H7>=75;"C";IF(H7>=70;"D";"E"))))

I       Rangkuman
1        Operasi logika yang digunakan dalam fungsi logika adalah operasi perbandingan yaitu =, >, <, >=, <=, dan <>.
2        Langkah-langkah  membuat atau menggunakan fungsi logika, yaitu:
a.       Masukkan tanda sama dengan (=) terlebih dahulu pada sebuah sel.
b.      Masukkan logika
c.       Tekan tombol ENTER
d.      Nilai logika akan tampil pada sel tersebut, yaitu TRUE atau FALSE

3        Pengertian dan rumus dari fungsi NOT, AND, dan OR, sebagai berikut:

·               Fungsi NOT() digunakan untuk membalikkan suatu nilai pernyataan. Pernyataan yang diperlukan adalah pernyataan yang memiliki nilai TRUE atau FALSE.
a.       Rumusnya: =NOT(pernyataan logika).
·               Fungsi AND() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi sekaligus, sehingga memerlukan sedikitnya dua buah pernyataan (boleh lebih) berupa logika untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.
·               Rumusnya: =AND(Pernyataan _logika1;Pernyataan_logika2;...)
·               Fungsi OR() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi dan mengembalikan nilai TRUE atau FALSE. Ia juga memerlukan sedikitnya dua buah pernyataan (boleh lebih) berupa logika.
Rumusnya: =OR(Pernyataan_logika1;Pernyataan_logika2;...)
·               Pengertian dan rumus fungsi IF, sebagai berikut:
·                Fungsi IF()
·               Fungsi IF digunakan untuk menguji suatu pernyataan apakah ia memenuhi syarat atau tidak. Pada fungsi IF diperlukan tiga buah pernyataan (boleh lebih) dengan syarat harus dalam kondisi TRUE dan FALSE.
Rumusnya: =IF(Pernyataan1;”pernyataan2”;”pernyataan3”).
·               Fungsi IF() bertingkat.
·               Fungsi IF digunakan untuk menguji suatu pernyataan yang kemungkinannya lebih dari dua kemungkinan. Misalnya ada 4 kemungkinan maka rumusnya;
·               =IF(Pernyt.1;”Nilai1”; IF(Pernyt.2;”Nilai2”; IF(Pernyt.3;”Nilai1”;”Nilai4”))).


III.   Soal Latihan
Kerjakanlah soal-soal latihan di bawah ini tanpa melihat materi modul yang tersedia. Hal tersebut untuk mengetahui sejauh mana pemahaman Anda terhadap materi dalam modul ini.

Soal Teori (Kognitif)
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas.
1                Apa yang dimaksud dengan fungsi logika?
2                Tuliskan operasi yang digunakan dalam menyelesaikan fungsi logika?
3                Tuliskan dengan benar rumus dan syarat-syarat Fungsi NOT?
4                Jelaskan kegunaan dan syarat-syarat Fungsi AND?
5                Tuliskan syarat untuk pernyataan kedua (logika) pada fungsi IF?

Soal Praktik (Psikomotorik)


Soal
1              Buatlah tabel seperti di atas.
2              Tentukan nilai AVERAGE Nilai-1, Nilai-2, dan Nilai-3.
3              Tentukan nilai TRUE atau FALSE pada fungsi NOT jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai AVERAGE.
4              Tentukan nilai TRUE atau FALSE pada fungsi AND jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai NILAI 1, 2 dan 3.
5              Tentukan nilai TRUE atau FALSE pada fungsi OR jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai NILAI 1, 2 dan 3.
6              Tentukan nilai TINGGI atau RENDAH pada fungsi IF jika logika perbandingannya adalah >=70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai AVERAGE.


Post a Comment for "RELASI LOGIKA"