Struktur Pemograman Yang Harus Diketahui Pemula
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtyu7IEXDOudHXvfHsdWoporKeQrBOzyzGIC9fT-SliebLBntdilhF_9YOE_N8RKYmIXlWNKHOGuBHXdmjxfaS7uMB4BdmtxZ96kiCgzxkacRopPJbLPz-Q8KuZWb-s9ApVBHWOCEP9sY/s640/download.jpg)
Belajar membuat program tentu tidak
jauh-jauh dari yang namanya struktur dasar bahasa pemrograman, logika dasar pemograman, algoritma pemograman, dan lain
sebagainnya. Kesemuanya ini tentu harus kita pelajari
dengan tepat dan cermat karena
belajar pemrograman merupakan sebuah aktivitas membiasakan diri kita untuk
membuat program, seperti halnya kita membiasakan diri untuk menggunakan bahasa
untuk berbicara.
Belajar bahasa baru menuntut kita untuk
sering menggunakan bahasa tersebut dan mempraktikannya sesering dan sebanyak
mungkin. Selain agar tidak lupa, pembiasaan ini berguna agar seseorang dapat
mengucapkan dengan tepat kata-kata yang sedang dipelajarinya.
Selain itu, ketika seseorang sedang
belajar menggunakan bahasa baru, tentu orang tersebut harus belajar untuk
menyusun kata-kata yang tepat, agar apa yang disampaikannya dapat
terkomunikasikan dengan sempurna. Ini pun berlaku bagi orang-orang yang sedang
belajar menulis baris-baris program, dengan menggunakan pilihan bahasa yang sesuai dengannnya.
Agar dapat menggunakan bahasa
pemrograman sesuai dengan apa yang diinginkan, kita harus mengerti struktur
dasar bahasa pemrograman yang tepat untuk digunakan. Semakin banyak pilihan
bahasa pemrograman yang dipelajari, semakin banyak struktur yang harus
dipelajari.
Setiap
bahasa pemrograman memiliki struktur dasar bahasa pemrograman yang
berbeda-beda, akan tetapi struktur tersebut dapat dimasukan dalam beberapa
kategori. Beberapa kategori struktur dasar bahasa pemrograman yang dapat
dipelajari oleh pemula adalah:1. Struktur Runtutan
Merupakan struktur algoritma paling
dasar yang berisi rangkaian intruksi yang diproses secara sekuensial, yang
artinya dikerjakan satu per satu , mulai dari intruksi pertama sampai intruksi
terakhir artinya dimulai dari langkah pertama, kemudian kedua, ketiga, dan
seterusnya hingga akhir. Pada dasarnya suatu program memang menjalankan suatu
proses dari yang dasar seperti struktur seperti ini.
Setiap instruksi di dalam runtunan
ditulis dalam satu baris, atau beberapa instruksi dalam baris yang sama tetapi
antara setiap instruksi dipisahkan dengan tanda titik koma (;).
2. Struktur Perulangan
Kadang kala, saat menjalankan sebuah
program, kita harus menjalankan sebuah perintah secara berulang-ulang, agar
program dapat berjalan secara berkelanjutan. Struktur ini dapat menjadi pilihan
yang tepat untuk membuat sebuah program menjalankan baris-baris perintah secara
berulang-ulang.
Dengan menggunakan struktur dasar bahasa
pemrograman ini, seorang pembuat program dapat mengatur perintah-perintah dalam
programnya agar berjalan secara berulang-ulang hingga pada suatu kondisi dimana
syarat untuk perulangannya sudah tidak terpenuhi kembali.
Terdapat beberapa fungsi perulangan yang
dapat digunakan untuk membuat struktur program ini, seperti For, While, dan
While-do pada bahasa C++. Ketiga fungsi ini dapat digunakan untuk membuat
sebuah program untuk menjalankan baris-baris perintah dalam syarat tertentu.
Sebagai contoh, berikut ini contoh
pemrograman menggunakan fungsi perulangan For pada bahasa C++:
for (int i=0; i <= 255; i++){ printf("%d ",i); }
Dalam contoh di atas, selama kondisi i <= 255 terpenuhi, nilai i tidak melebihi 255,
maka perintah printf(“%d
“,i) akan
dijalankan oleh program tersebut. Dan apa bila sudah tidak terpenuhi maka
program akan berhenti untuk menjalankan perintah tersebut.
3. Struktur Percabangan
Membuat program juga tidak akan terlepas
dari membuat sebuah pilihan dalam menjalankan perintah sesuai dengan syarat
tertentu. Pembuat program dapat menggunakan struktur ini untuk membuat sebuah
program dengan beberapa pilihan keputusan yang disesuaikan dengan syarat atau
kondisi yang dikehendaki.
Sebagai contoh, saat kita akan membuat
sebuah perangkat dengan beberapa tombol yang dapat digunakan untuk menyalakan
lampu tertentu sesuai dengan tombol yang dipilih menggunakan salah satu board yang banyak beredar di pasaran,
maka kita dapat menggunakan struktur percabangan ini.
Dalam kondisi di atas, kita dapat
menggunakan fungsi If-Else atau Switch Case dalam bahasa pemrograman C untuk
board Arduino. Sebagai contoh
berikut ini contoh struktur percabangan dengan menggunakan fungsi If-Else untuk
kasus yang telah disebutkan
if (digitalRead(tombol1) == 1)
{
digitalWrite(lampu1, HIGH);
digitalWrite(lampu2, LOW);
}
else if (digitalRead(tombol2) == 1)
{
digitalWrite(lampu1, LOW);
digitalWrite(lampu2, HIGH);
}
else
{
digitalWrite(lampu1, LOW);
digitalWrite(lampu2, LOW);
}
Dengan baris-baris kode di atas maka
lampu 1 akan menyala saat tombol 1 ditekan, dalam kode tersebut digitalRead(tombol1) == 1,
dan lampu 2 akan mati. Dan sebaliknya, jika tombol 2 ditekan, maka lampu 1 akan
mati dan lampu 2 akan menyala. Akan tetapi jika kedua tombol tidak ditekan,
maka kedua lampu akan mati.
Membuat sebuah program merupakan
aktivitas memilih struktur mana yang tepat untuk program tersebut. Sehingga
seorang pembuat program harus mengetahui berbagai macam jenis struktur dasar
bahasa pemrograman, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.
Setelah mengetahui berbagai macam
struktur dan fungsi yang dapat digunakan, pembuat program dapat memilih dan
menentukan struktur mana yang tepat untuk program yang akan dibuat. Dengan
struktur yang tepat maka program yang dibuat akan sesuai dengan yang
diinginkan.
Post a Comment for "Struktur Pemograman Yang Harus Diketahui Pemula"